Monday, August 22, 2011

Diet Natrium, Bonus Langsing

DIET natrium tak hanya menghindarkan tubuh dari penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). Tetapi, juga bisa membantu menurunkan berat badan. Bagaimana mekanismenya?
Ahli gizi RSUD dr Soetomo Eko Dwi Martini DCN mengatakan, natrium memiliki sifat menarik cairan tubuh. Artinya, makin banyak kadar natrium di dalam tubuh, makin banyak pula cairan yang ditarik. Tubuh pun kelebihan cairan. Itu yang membuat gemuk. "Jadi, bila ingin kurus, sebaiknya diet natrium," katanya. Triknya harus bisa memilih bahan makanan yang tepat. Yakni, bahan makanan berkadar natrium rendah. Itu bisa dilihat dari label makanan dan minuman. Atau, searching internet dan membaca buku mengenai kandungan bahan makanan dan minuman. "Bukan tak boleh. Tetapi, sebaiknya diperjarang konsumsinya," lanjutnya. Eko lantas mencontohkan, seorang perempuan yang ingin langsing. Dia sudah mengurangi porsi makanan dari satu menjadi seperempat atau setengah porsi saja. Setelah tiga bulan berdiet, berat badan tak kunjung menurun. " Lha gimana (berat badan) bisa turun kalau nyemilnya keripik asin. Meski makan sedikit, tetapi nyemil keripik, ya sama saja," ujarnya. Selain itu, Eko menyarankan membawa bekal makanan dari rumah. Cara tersebut lebih efektif. Sebab jenis makanan yang dimakan lebih terkontrol. Termasuk kadar natriumnya. "Dengan catatan, mata jangan tolah toleh melirik makanan lainnya" ucapnya.
Tindakan tersebut tak hanya untuk pekerja kantoran. Justru pekerja lapangan dianjurkan menempuh cara yang sama. Eko mengatakan, pekerja lapangan berisiko dehidrasi. Apalagi, cuaca tak menentu seperti saat ini. "Suplai cairan harus banyak dengan memperbanyak minum air putih. Hindari minuman manis kalengan atau botol," paparnya. Eko menyebut, minuman dalam kaleng ataupun botol itu mengandung karbohidrat tersembunyi. "Kalorinya tinggi. Natriumnya juga tinggi. Sebab, minuman seperti itu pasti memiliki bahan pengawet," jelasnya "l'anpa sengaja, kita terpacu untuk minum dan minum lagi. Itu yang membuat tubuh semakin melebar," tambahnya. Di bagian lain, ahli gizi RSU Haji, Surabaya, Eny Sayuningsih mengatakan, pembatasan jumlah asupan natrium sebaiknya diberlakukan pada anak-anak. "Kebiasaan ngemil snack berasa gurih itu yang harus dibatasi. Sebab, jenis makanan itu tinggi kadar natrium dan MSG (monosodiumglutamate)," papamya. Dengan begitu, di kemudian hari, risiko penyakit hipertensi akan meningkat. Solusinya ialah membiasakan anak makan makanan rumah. "Yang dikontrol kadar natriumnya. Konsumsi segala jenis makanan atau minuman yang mengandung natrium sebaiknya dibatasi," tutur Eny.
Perhatian anak perlu dialihkan bila ingin ngemil. Atau pilih snack berkadar natrium rendah. "Lebih baik anak di biasakan ngemil buah-buah.. Jauh lebih balk untuk kesehatan anak, bukan," tegasnya. Namun, ini bukan berarti anak diet ketat dengan mengurangi jumlah natrium secara drastis. Garam tetap diperlukan tubuh, tapi ada batas penggunaannya. Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi garam sebesar 3,5-5 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. "Bila perlu konsultasi dulu ke ahli gizi. Nanti akan dijelaskan berapa takaran, pemilihan jenis makanan, serta cara mengonsumsi makanan yang tepat dan menyehatkan," ungkap Eny. Itu dilakukan untuk menghindari kemungkinan tubuh kekurangan natrium. Dampaknya, volume darah menurun, tekanan darah drop, denyut jantung meningkat, pusing, disertai kram otot, lemas, serta letah. Ada kalanya, penderita mengalami kehilangan selera makan, daya ingat menurun, dan daya tahan terhadap infeksi berkurang.

No comments:

Post a Comment