Friday, October 14, 2011

Perempuan Harus Cukup Tidur

DIBANDINGKAN para lelaki, waktu tidur kaum perempuan cenderung lebih pendek. Apalagi, setelah menikah dan punya anak. Sebagian waktu tidur dikorbankan untuk menyusui atau membuatkan susu bayi dan balita ketika malam. Belum lagi dalam kondisi darurat, misalnya suami atau buah hati sakit. Meski perempuan lebih mampu mengatasi kondisi kurang tidur tersebut, sebaiknya kurang tidur tidak diabaikan. Sebab, para ibu yang waktu tidumya kurang dari enam jam akan rentan mengidap sakit. Terutama, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, dan jantungan.
"Waktu tidur yang kurang atau tidur yang tidak berkualitas berdampak buruk bagi kesehatan," kata Francesco Cappuccio, dosen ilmu Kardiovaskular dan epidemi Warwick Medical School, sebagaimana dikutip dari Daily Mail. Bersama timnya, dia menemukan keterkaitan antara kurang tidur dan tekanan darah tinggi pada perempuan. Tapi, gejala yang sama tak muncul pada kaum pria.
Dalam penelitian yang dilakukan Cappuccio dan timnya, diketahui bahwa tekanan darah para perempuan yang kurang tidur cenderung tinggi. Mereka yang hanya tidur maksimal lima jam tiap malam memiliki catatan tekanan darah relatif lebih tinggi daripada kelompok perempuan yang tidur tujuh jam tiap malam. "Kecenderungan itu tidak ditemukan pada kaum pria. Sesedikit apa pun jam tidurnya," terangnya. Di samping dampak medis, kurang tidur juga berpengaruh pada kondisi psikis perempuan. Tim ilmuwan dari University of Pittsburgh School of Medicine menemukan adanya keterkaitan antara kurang tidur dan kualitas hubungan suami istri.

No comments:

Post a Comment