Monday, August 1, 2011

Seru Nonton Film Biru

Film biru alias film yang berisi adegan khusus suami istri, tidak hanya dinikmati laki-laki. Tidak sedikit perempuan yang juga  menikmati film itu. Alasannya bermacam-macam, iseng, penasaran, atau ingin menjadikannya referensi saat melayani suami.
"Dulu sebelum menikah, saya nggak pernah lihat, terus diajak perempuan 28 tahun itu memutar film biru saat bersantai bersama suami. Koleksi sang suami lumayan banyak, mulai yang biasa sampai yang cukup ekstrem.
Vera menyatakan tidak berkeberatan suaminya menyimpan film biru dalam komputer rumahnya. "Wajar kan. Artinya, suami saya laki-laki normal karena masih suka begituan. Lagi pula, praktiknya kan sama saya," ujar perempuan yang baru saja dikaruniai seorang anak tersebut. Pendapat berbeda diungkapkan Hardiani. Ibu dua anak itu menyatakan tidak suka melihat film biru bersama pasangannya. Biasanya, dia paling suka menyetel film khusus dewasa tersebut saat sendiri atau ditinggal suami ke luar kota. Karena itu, perempuan 33 tahun tersebut.menyimpan beberapa koleksi film di telepon genggamnya.
"Kalau ada suami, ngapain liat film biru? Lebih baik bikin sendiri," tuturnya. Perempuan yang berbisnis garmen itu mengungkapkan suka film biru dengan jenis adegan yang tidak biasa "Sava suka cari yang ekstrern. Kalau cuma begitu-begitu saja, bosan. Saya juga bisa," lanjutnya.
Biasanya, Hardiani mendapatkan koleksi film tersebut dengan mengunduh di beberapa situs yang bisa diakses telepon genggamnya. Kadang, dia barter dengan beberapa teman. "Saya sih lebih suka yang pemerannya orang bule. Kalau Indonesia, nggak tahu kenapa, rasanya risi," jelasnya.
Ariana memiliki pendapat yang hatnpir sama dengan Hardiani. Ibu satu anak tersebut kerap menikmati film biru sendirian di telepon genggamnya. Hanya, dia tidak suka menyimpan film itu. Dia khawatir, putranya yang baru saja masuk sekolah dasar menemukan film itu meski tidak sengaja. "Simpan sehari atau dua hari, lalu hapus," katanya.
Kegiatan tersebut dilakukan Ariana jika sendirian di rumah ketika suami bekerja dan anak bersekolah. "Saya browsing lewat HP. Biasanya, kalau nemu yang bagus, saya ingat-ingat. Nanti dipraktikkan waktu suami datang. Seringnya sih suami suka," ujarnya.
Maria, dosen salah satu universitas swasta di Surabaya, mengungkapkan tidak suka film biru meski sang suami kerap mengajak dirinya melihat bersama. "Perempuan di situ cakep-cakep. Badannya juga bagus. Saya jadi minder kalau harus lihat bareng suami." tuturnya.
Menurut Rasya, film biru terlalu berlebihan. "Adegannya dibuat-buat. Nggak asyik," katanya. Meski demikian, dia tidak berkeberatan jika sang suami menikmatinya. "Kalau suami suka, biarin saja. Toh, dia nggak terus-terusan lihat," imbuh perempuan yang tengah hamil empat bulan itu.
Novi lain lagi. Ibu satu anak itu menyatakan tidak suka film biru karena dianggap tidak romantis. "Ink nggak ada ceritanya. Tiba-tiba bak buk begitu. Aneh," ujarnya. Staf salah satu perusahaan swasta tersebut lebih suka film romantis yang ada adegan bercintanya. "Itu lebih ngena deh," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment