Monday, August 1, 2011

Komunikasi dan Eksplorasi

Maksimalkan Acara Bercinta
PASANGAN terlalu cepat ejakulasi, padahal si perempuan belum merasa enak saat berhubungan. Atau, pasangan keburu tidur setelah berhubungan tanpa peduli bahwa si perempuan masih ingin disayang-sayang. Itulah sebagian keluhan yang sering muncul dari kalangan perempuan ketika ditanya soal kehidupannya di dalam kamar tidur. Akibatnya, banyak perempuan yang merasa tidak puas. Tapi, atas nama tugas melayani pasangan, mereka tidak berani protes. Meski, sebenamya mereka ingin pasangan sedikit peduli. Yakni, bertanya soal yang perempuan inginkan, bagian yang ingin dieksplorasi atau apakah mereka sudah mendapatkan kepuasan.
Seperti yang diungkapkan Sarah. Perempuan 29 tahun itu diam saja, meski sebenarnya dirinya ingin sang suami mengeksplorasi bagian-bagian tubuh yang dianggapnya erotis. "Saya malu. Suami sering meledek. Katanya, kok kamu lebih berpengalarnan. Nanti saya takut dikira sudah pernah bercinta sebelum menikah," tuturnya.
Hasilnya, selama setahun lebih menikah, perempuan yang berprofesi sebagai dokter gigi tersebut belum pemah merasakan kepuasan maksimal. Sarah hanya berpatokan, jika suaminya puas, dia telah menjalankan tugas dengan balk. "Saya menikmati juga tapi ya biasa. Kalau suami sudah selesai, ya sudah," ucapnya.
Dr Susanto Suryaatmadja MS SpAnd mengatakan, tidak sedikit perempuan yang mengalami kasus seperti Sarah. Karena enggan berkomunikasi, mereka tidak menikmati acara bercinta secara maksimal. "Karena itu, jangan ragu berkomunikasi. Suami juga harus mengeksplorasi. Dari ujung kaki sampai ujung kepala," tegasnya.
Hal tersebut diterapkan Setyorini. Guru bahasa Inggris tersebut mengaku selalu berusaha mencari posisi yang paling nyaman. Dia tidak enggan untuk mengarahkan gerakan atau posisi sang suami. Prinsip ibu dua anak itu satu. Yakni, ketika merasa enak, dia yakin sang suami merasakan hal yang sama, sama-sama puas," katanya.
Demi menghormati ego suami, Rini -sapaan Setyorini- menghindari penggunaan bahasa verbal. Perempuan 30 tahun itu memaksimalkan dua tangannya. "Jadi, tangan saya yang menuntun tangan suami menuju bagian tubuh yang saya suka," terangnya lantas tertawa kecil

Tiap Individu Tak Selalu Sama
MENURUT dr Susanto Suryaatmadja Ms SpAnd, setiap perempuan tidak hanya memiliki satu zona erotis, tapi 27. Letaknya tersebar di seluruh bagian tubuh. Mulai ujung kaki sampai ujung kepala. Tidak ada patokan resmi tentang zona tersebut karena setiap individu berbeda.
Misalnya, daerah leher. Satu perempuan akan mudah tergoda jika leher sebelah kiri yang disentuh, tapi perempuan lain tidak. Dia malah bereaksi jika yang disentuh adalah bagian belakang telinga kanan. Untuk mengetahui, jalan satu-satunya adalah mengeksplorasi seluruh bagian tubuh. "Kadang, ada yang zona erotisnya terdapat di daerah yang tidak lazim," kata Susanto. Pernah dia mendapati pasiennya yang bereaksi ketika bagian belakang lututnya dipegang atau jempol kakinya dicium. "Ini kan nggak pernah terpikir. Baru tahu ya setelah dijajal semuanya," terang dokter spesialis andrologi tersebut.
Selain itu, perempuan punya dua zona orgasme. Jika disentuh, perempuan bisa cepat mengalami orgasme. Kalau yang ini, semuanya hampir sama. Yakni, klitoris dan G-spot yang letaknya berdekatan. "Kalau semuanya ditemukan dan dimaksimalkan, perempuan akan dapat orgasme berkali-kali" tegasnya.
Untuk menemukan semuanya, butuh waktu yang cukup lama. Karen itu, Susanto menyarankan untuk meluangkan waktu sekitar 15 menit sebeltun bercinta untuk pemanasan. Tidak semua zona erotic tersebut
akan langsung diketahui.

No comments:

Post a Comment