Sunday, August 21, 2011

Malam Pertama Jangan Grusa Grusu

Yang namanya malam pertama memang hanya semalam. Tapi, efeknya bisa terasa hingga bertahun-tahun berikutnya. Pun, bisa jadi memengaruhi kehidupan suami-istri. Wow, terdengar seram? Sebenarnya tidak, asal tahu triknya.
RATA-RATA pengantin baru mendapatkan pertanyaan serupa. Gimana malam pertamanya, nih? Gimana rasanya kali pertama? Diiringi kerlingan-kerlingan nakal, masyarakat membuat malam pertama setelah menjadi suami-istri adalah hal yang paling yahud dan paling nikmat sedunia. Tidak salah juga anggapan semacam itu. Jika semua lancar, making love untuk kali pertama dengan lelaki yang sangat dicintai pasti sangat indah. Tapi masalahnya, tidak semua malam pertama bisa berjalan lancar. Kelelahan setelah seharian di resepsi sampai sakit ketika selaput dara robek adalah hal-hal yang paling umum dihadapi perempuan saat itu.
Di situlah letak pentingnya pendidikan seks sebelum melangkah ke pelaminan. Sebagai persiapan malam pertama, mempelajari anatomi pasangan adalah hal wajib. "Tidak berarti harus praktik sebelum nikah. Yang penting belajar. Medianya bisa apa saja," jelas dr Susanto Suryaatmadja SpAnd, seksolog.
Satu hal yang paling penting untuk dipelajari calon suami-istri adalah rangkaian making love. Sebelum hidangan utama yang berupa penetrasi, ada foreplay alias pemanasan. Di situ, calon suami harus mengerti titik-titik erotis (erotic zone) perempuan. Selain bagian genital, ada leher, dada, dan tengkuk, yang semuanya bisa dieksplorasi kala pemanasan. Foreplay nanti sangat membantu istri dalam persiapan penetrasi. Dengan pemanasan yang baik, Liang Miss V akan basah oleh cairan pelumas alami. Ciuman lembut di titik-titik erotis yang diiringi dengan kata-kata mesra akan lebih efektif dalam membangkitkan gairah perempuan. "Jangan asal tusuk. Jika pembasahan sempuma, rasanya tidak terlalu sakit. Sedikit demi sedikit, rasa sakit itu hilang," papar Susanto.
Tugas suami tidak berhenti setelah penetrasi bisa dilakukan dengan sempuma. Jika ingin membuat malam semakin perfect dengan orgasme berdua, otomatis dia harus menemukan orgasmic zone. Pada dasarnya, perempuan punya dua area orgasmik, yakni klitoris dan grafenberg spot. Titik yang lebih akrab disebut G-spot itu terletak 3 cm dari arah dalam liang Miss V. Stimulasi konstan pada klitoris dan G-spot bisa mengantar perempuan mencapai puncak kenikmatan.
Dengan pengalaman pertama yang sempuma, pasangan akan beranggapan bahwa seks menyenangkan. Sebaliknya, tanpa foreplay yang oke, istri bakal merasa sangat kesakitan.Yang ada di benak dia selanjutnya, seks menyakitkan. Akibatnya, ketika suami mengajak lagi, terjadi trauma yang berujung vaginismus atau dispareunia.Making love pun tidak lagi menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu.
"Ketidakcocokan seksual bisa berefek ke kehidupan sehari-hari, lho. Istri bisa merasa terpaksa melayani suami sehingga rasa cinta berkurang. Itu akan bahaya sekali," tutur Susanto. "Segera temui dokter jika istri menderita gejala-gejala vaginismus atau dispareunia," imbuh spesialis andrologi RSUD dr Soetomo itu.
Nah, untuk membantu persiapan malam pertama, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pasangan. Misalnya, membersihkan organ intim dengan saksama. Mau merapikan bulu pubis sedikit juga sah-sah saja. Itu juga hendaknya dilakukan oleh suami. Setelah mandi, kenakan wangi-wangian segar agar suasana makin kondusif.
Karena suami dan istri biasanya langsung tidur gara-gara kelelahan resepsi, Susanto menyebut nutrisi sebagai hal krusial. Selelah apa pun karena pesta, usahakan pasangan cukup mengasup makanan yang menambah stamina. Tapi, hindari bahan berbau tajam, seperti bawang-bawangan dan petai. "Bikin organ intim bau tidak enak," ucap dia.
Jika istri terlalu khawatir dengan rasa sakit ketika selaput dara robek, pasangan bisa menggunakan pelumas. Tapi, dia menegaskan, foreplay yang sempurna lebih efektif daripada minyak apa pun. Bahkan, jika benar-benar tidak tahu cara merangsang istri, suami bisa belajar dari video erotis.
Yang tidak kalah penting untuk persiapan malam pertama, pasangan tidak perlu terpengaruh aneka macam mitos. Misalnya, perempuan harus berdarah dan laki-laki harus langsung bisa tegak berdiri. Pemikiran macam itu hanya akan membuat pasangan terbebani.
"Ingat, ya, malam pertama memang tidak selalu berhasil. Kalau sudah usaha segala macam dan belum bisa, ya jangan menyerah. Jangan berpikir itu kegagalan dan kecewa dulu. Sebaliknya, yang menjadi masalah harus dipecahkan bersama," papar dia. "Komunikasi sangat penting dalam kehidupan seksual," tegas dia.

No comments:

Post a Comment