Monday, August 1, 2011

Tubuh Wangi Bikin Seksi

AKTIVITAS padat dan tingkat stres yang tinggi sering membuat keinginan bercinta hilang dari pikiran. Setelah seharian bekerja, ketika pulang yang tersisa hanya badan pegal-pegal plus hati kesal lantaran bos belum juga puas dengan hasil kerja kita. Kalau begini caranya, mau mengerjakan apa pun rasanya tidak mood. Termasuk, memenuhi permintaan pasangan untuk bermesraan.
Menumbuhkan mood memang gampang-gampang susah dan membutuhkan kerja sama antara pasangan. "Komunikasi memegang peran penting, jangan sampai ada paksaan. Baik suami memaksa istri maupun istri yang memaksakan diri memenuhi keinginan suami, padahal dia tidak mood. Dua-duanya harus melakukannya dengan perasaan senang," papar dr Dyan Pramesti MKes SpAnd.
Menurut androlog RSUD dr Soetomo itu, ada beberapa hal yang bisa memengaruhi libido perempuan. Yang nomor satu adalah otak. Karena itu, stres sedikit saja sudah bisa membuat gairah bercinta hilang sama sekali. Dalam kondisi itu, otak bisa menginstruksi anggota tubuh lain untuk bersikap resistan terhadap ajakan berhubungan seks dari pasangan. Dengan demikian, daftar teratas yang harus dilakukan pasangan adalah menstimulasi otak untuk siap berhubungan seks. Caranya, terserah pasangan masing-masing. "Memang harus ada rayu-rayuannya. Kalau pasangan sudah saling mengenal, gampang. Pasti masing-masing sudah punya jurus untuk 'menjinakkan' pasangannya," kata Dyan.
Rayuan, lanjut Dyan, tidak perlu diwujudkan dengan barang-barang mahal atau kata-kata indah bin puitis ala roman zaman abad pertengahan. Lakukan hal yang paling menyenangkan pasang. Dyan mencotohkan, jika istri suka makan nasi goreng, bikinkan nasi goreng sebelum mengajaknya bercinta. "Kalau istri stres, ajak curhat dulu biar beban pikirannya lebih ringan. Ajak bercanda, lupakan kantor, lupakan biaya sekolah anak. Kalau pikiran sudah enteng, kan dia lebih bisa menerima hal-hal yang mengarah ke seks," jelas Dyan. "Merayu dengan kata-kata boleh juga, asal jangan berlebihan supaya tidak terdengar menggombal," imbuhnya. Stimulasi pikiran seperti diatas lebih gampang dilakukan jika relationship pasangan sehari-hari bagus. Kasih sayang dan perhatian harus ditunjukkan setiap hari, jangan melulu saat ingin berhubungan seks.
Pancaindra juga memegang peran super penting dalam membangun mood. Penampilan cakep dan bau harum pasangan secara signifikan mampu membangkitkan gairah. Jika dari segi look sudah oke, tahap selanjutnya seperti bisikan mesra dan sentuhan hangat pasangan dijamin bisa bikin turn on.
"Coba bayangkan kalau kita dalam perjalanan pulang dari kantor sudah berencana ingin bermesraan dengan suami. Ketika sampai rumah, eh ternyata suami juga baru pulang. Muka kucel, baju lusuh, keringetan, bisa-bisa kita langsung ilfeel," beber Dyan. "Sayang banget kan, padahal sebetulnya otak sudah siap menerima rangsangan seksual," imbuh perempuan yang juga berpraktik di RS Husada Utama tersebut.
Itu, kata dia, bisa diatasi dengan cara selanjutnya. Yakni, menciptakan ambience alias suasana romantis. "Mandi bareng kek biar sama-sama fresh dan wangi. Setelah itu, nyalakan lilin-lilin lucu. Selain memanjakan pancaindra, intimacy sudah terbangun dan suasana romantis itu. Buat cewek kan intimacy sangat penting," ungkapnya.
Yang paling penting dari semua itu, lanjut Dyan, adalah masalah komunikasi. Asal ajakan dari suami disampaikan dengan lembut dan mesra secara tidak langsung otak sudah mendapat stimulasi untuk siap berhubungan seks. "Pada dasamya, seperti hal-hal lain, seks juga membutuhkan keselarasan. Hubungan berkualitas bisa diperoleh jika dua pihak sama-sama happy. Dengan begitu, orgasme pun tidak sulit dicapai," tandasnya.

No comments:

Post a Comment