Saturday, August 20, 2011

Hati-Hati Kontraksi

SAAT hamil, istri bisa jadi malas berhubungan intim. Suami tidak perlu memaksa. Komunikasikan masalah tersebut dengan lembut. Saat berhubungan pun, perbanyak sentuhan halus, ciuman, dan kata-kata mesra. Jangan lupa melakukan foreplay secara perlahan. Sebab, saat hamil, istri tidak bisa diburu-buru, seperti sebelum hamil.
"Suasana hati serta fungsi seksual masing-masing saat itu memengaruhi foreplay. Keduanya sebaiknya memiliki pemikiran yang positif. Diharapkan pasangan bisa mencapai orgasme bersama-sama," tutur Dr Susanto Suryaatmadja SpAnd. Tidak ada salahnya menggunakan alat bantu. Misalnya, bantal untuk sandaran dan menopang sang istri. "Bantal diperlukan untuk mencari G-spot istri dan membantu memperpendek jarak penis dengan G-spot pasangannya yang sedang hamil. Penis boleh masuk asal jangan terlalu keras dan dalam karena bisa mengakibatkan kontraksi," papar Susanto. Dokter Ernawati Darmawan SpOG dan RSU dr Soetomo menuturkan, sebaiknya suami menghindari merangsang bagian payudara. Sebab, bagian tersebut amat sensitif. Istri mudah terangsang. Itu bisa mengakibatkan kontraksi. Hal tersebut akan berbahaya bagi perempuan hamil yang memiliki penyakit tertentu atau kelainan kehamilan.
Karena itu, kata Susanto, hubungan intim perlu ditangguhkan saat istri menderita penyakit tertentu atau kelainan kehamilan. Di antaranya, placenta previa (kelainan letak plasenta) dan preeclampsia pada perempuan hamil dengan tekanan darah yang sangat tinggi. Hubungan intim juga ditangguhkan bila ditemukan protein tinggi di dalam urine istri. Begitu pula bila istri menderita penyakit jantung, muntah berlebihan (lzyperemesis grajidarum), dan penyakit lainnya.
Sang suami juga harus bisa menahan nafsu bila istri mengandung bayi tabung. Termasuk bila sang istri adalah perempuan yang sulit hamil. Apalagi bila baru menjalani aborsi. "Hubungan intim tidak mungkin dilakukan saat istri mengalami perdarahan, ancaman persalinan prematur, kontraksi, hingga pecah ketuban," kata Ernawati.
Nah, pada kondisi yang tidak memungkinkan berhubungan intim, sang suami bisa mengalihkan hasratnya untuk beraktivitas. Menurut Susanto, pars suami yang menghadapi situasi tersebut lebih baik mencari kesibukan lain. Misalnya, berolahraga sehingga tidak sempat memikirkan seks.

No comments:

Post a Comment