Monday, August 22, 2011

Lubrikan, Sahabat Baru

Seiring dengan pertambahan usia, seks tidak lagi menjadi prioritas setiap pasangan, terutama perempuan. Penyebabnya macam-macam. Mulai semakin menurunnya vitalitas hingga tidak merasa seksi karena kerut-kerut mulai rajin muncul di wajah. Jika itu yang dirasakan, atasi sekarang juga karena seks masih bisa lebih menyenangkan di usia senja.
KETIKA masih menikah dengan Guy Ritchie, Madonna pernah mendapat pertanyaan, seperti apa rasanya seks di usia setelah 40 tahun. Jawabnya simpel, it's better than ever atau jauh lebih baik daripada yang pernah dia rasakan. Si Material Girl tersebut tidak sedang berbasa-basi. Dalam klip video Me Against the Music bareng Britney Spears, Madonna yang saat itu sudah berusia 45 tahun tampak jauh lebih sensual daripada Britney yang sedang ngetop sebagai ikon seksi anak muda. Jadi siapa bilang kenikmatan seks harus berkurang ketika usia pasangan tidak muda lagi?
Memang, ketika memasuki usia 40-an, terjadi beberapa perubahan alami pada tubuh perempuan. Kualitas metabolisme berkurang sehingga sulit untuk menjaga tubuh tetap langsing. Kerutan-kerutan halus tidak hanya muncul di wajah, tetapi juga di beberapa bagian lain. Rambut mulai memutih dan stamina di ranjang tidak sehebat dulu. Organ vital juga mengalami proses aging. Mrs V menjadi lebih sempit dan kering. Dinding-dindingnya lebih kaku, tidak lagi elastis. Perubahan-perubahan semacam itu sangat berperan mengurangi gairah seksual perempuan, meski perubahan hormon juga memegang andil besar.
"Bagi beberapa pasangan, mungkin ini tidak masalah. Tetapi, bagi mereka yang menganggap seks sebagai bagian penting dalam pernikahan, bisa timbul masalah," jelas Lindsey Marcellin MD MPH, seksolog. "Berkurangnya seks bisa menciptakan jarak secara emosional antara suami dan istri. Dampaknya bisa fatal, bahkan perselingkuhan kadang terjadi akibat hal semacam ini," imbuhnya.
Lantas, bagaimana menyiasatinya? Marcellin memiliki beberapa saran, bergantung akar masalah yang dialami pasangan. Tetapi, yang pertama dan paling memegang peran adalah komunikasi. "Bicarakan masalah atau kesulitan yang dihadapi masing-masing. Cobalah mencari pemecahannya bersama," jelas Marcellin.
Bagi separo perempuan, berkurangnya elastisitas Mrs V membuat gairah ngedrop habis-habisan. Dia tidak bisa mengeluarkan cairan lubrikasi alami sehingga intercourse menjadi menyakitkan. Untuk mengatasinya, istri bisa membeli cairan lubrikasi yang dijual bebas. Pilih yang bahan dasarnya air. Bisa juga suami yang mengenakan kondom berpelumas.
"Awalnya, mungkin menggunakan lubrikan untuk seks terasa canggung. Tetapi, setelah beberapa kali, pasangan akan terbiasa. Kalau pasangan kreatif, prosesnya bisa sekalian digunakan sebagai foreplay," papar Marcellin.
Pada usia paro baya, lebih sulit membangun mood bercinta atau mencapai orgasme. Karena itu, foreplay memegang peran cukup penting. Pasangan bisa mendiskusikan aktivitas apa saja yang kiranya paling membangkitkan gairah tanpa harus menghabiskan banyak stamina. Misalnya, saling memberikan massage erotis.
Di samping itu, kesehatan harus menunjang. Marcellin menyarankan pasangan untuk berolahraga setiap hari, setidaknya setengah atau satu jam. Jika memungkinkan, lakukan olahraga berdua agar keintiman tetap terjaga. Olahraga juga efektif menjaga peredaran darah dan aktivitas jantung. Jaga makanan dengan mengurangi lemak dan gula plus tidur dalam waktu yang cukup. "Hentikan pula kebiasaan buruk seperti alkohol dan rokok. Bagi pria, hal itu membahayakan fungsi seksual," kata Marcellin.
Tetapi, sekali lagi Marcellin menegaskan, komunikasi adalah strategi paling penting untuk menjaga keintiman. Jangan ragu mengungkapkan apa yang diinginkan istri dari suami. Sebaliknya, istri juga harus siap mendengarkan apa yang diharapkan suami. Pasangan tidak bisa saling memuaskan jika sama-sama tidak tahu keinginan masing-masing.
"Jangan pula saling mengkritik. Ketika sudah sama-sama berumur, sudah jelas ada kualitas yang berkurang dan pihak suami maupun istri. Pasangan mestinya bisa menerima hal itu," ungkap Marcelline. "Kalaupun ingin mengungkapkan ketidakcocokan akan sesuatu, cari waktu yang tepat untuk membicarakannya. Juga, gunakan bahasa yang bisa diterima," imbuhnya.
Jika trik-trik di atas bisa dijalankan dengan baik, seks bisa terasa lebih menyenangkan. Anak-anak sudah mulai dewasa dan berkeluarga sehingga pasangan bebas mengeksplorasi berbagai sudut rumah untuk beraksi. Ketika sudah memasuki masa menopause, bahkan tidak ada lagi kekhawatiran menambah buah hati. "Saat itu seks benar-benar menjadi fungsi rekreasi untuk dinikmati sendiri, bukan untuk tujuan-tujuan lain," tandas Marcellin.

No comments:

Post a Comment